April 9, 2012

Litstor


Melting!!!!

Kata-kata itu doang yang bisa gue rasakan pada saat ada family gathering.
Tepatnya tanggal 6 Agustus. Disinilah cerita dimulai…….

Waktunya sangat cepat sampe gue gak sanggup buat ngejarnya, bertemu dengan seorang cowo yang gue liat dia hanya cowo biasa, yang cuman duduk dan mungkin dia gak tau apa yang dia mau lakuin di acara itu.
Di menit yang sama sewaktu dia mengikuti lomba balap karung, pikiran gue pun seketika itu juga berubah 180 derajat. Cowo yang bernama Joseph (disamarkan) itupun, mulai ngebuka isi hati gue.

Kata “sorry” yang terucap dari bibir dia mulai berubah, yang tadinya hanya senang sesaat menjadi senang yang menurut gue menggila. Disana gue hanya tertawa dalam hati dan membayangkan parasnya yang membuat gue merasa harus berpikir untuk menyukainya.

Setelah acara family gathering itu pun usai, entah kenapa nenek gue memberikan selembar foto yang dibungkus plastik transparan dan terpampang beberapa muka manusia dan diantaranya gue dan dia. Gue mencoba untuk biasa saja, dan melatih diri gue untuk biasa saja. Agar orang-orang tidak mengetahui hal itu. Foto itupun gue simpan di dalam diary gue yang menjadi salah satu benda kesayangan gue.


“Menyukainya……”
Gue mencoba untuk mencari dan melacak semua yang berhubungan tentang dia. Dan tidak gue sangka teman gue Putri, adalah teman dari temannya dia. Ini membuat gue harus lebih kuat lagi menghadapi rasa yang gak biasa itu.

Putri pun membantu gue untuk mencari-cari apa yang ada didalam diri Joseph. Beberapa hal tentang dia sudah gue ketahui. Kayak sikapnya yang konyol, dan gak jelas. Dan dia adalah cowo pemilik vespa yang belum mempunyai pasangan, klue itu sudah tersimpan rapi didalam otak gue yang sudah terisi penuh dengan pelajaran fisika.

Gue pun tidak akan meninggalkan kesempatan berharga, untuk lebih mengetahui apa yang dia lakukan di SMA 82, selain mengikuti ekskul pecinta alam. Gue mencoba buat menyusun beberapa aktivitas yang harus gue lakukan setelah gue kelas 10. Selain gue harus masuk jurusan IPA, gue mencoba menyusun apa yang harus gue lakukan untuk agak sedikit lebih dekat dengan Joseph.

Gue hanya bisa mengawasinya lewat halaman facebook dan twitternya. Gue hanya bisa tertawa, tersenyum dan tertawa lagi. Entah sampai kapan gue harus melakukannya. Dan membuat gue bertanya apakah gue pantas untuk mendapatkannya atau tidak.Pertanyaan itu buat gue ragu pada diri gue sendiri. Apakah gue harus menyerah, apakah gue harus bertanya padanya. Ini membuat gue merasa kebingungan.

Gue hanya bisa menunggu kesekian kalinya dan berharap keajaiban datang pada gue. Dan semoga Joseph lah yang menjadi keajaiban gue.

No comments:

Post a Comment

Peace Flag

Peace Flag
"All the things with PEACE"